Tampilkan postingan dengan label karbohidrat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karbohidrat. Tampilkan semua postingan

Selulosa dan Reaksi Pengenalan Karbohidrat

         Blog KoKim - Materi terakhir yang akan kita bihas terkait dengan karbohidrat adalah Selulosa dan Reaksi Pengenalan Karbohidrat. Untuk pembahasannya kita bagi menjadi dua submateri yaitu pertama "selulosa dan modifikasi kimianya" dan kedua adalah "reaksi pengenalan karbohidrat".

Selulosa dan Modifikasi Kimianya
       Selulosa merupakan bagian kayu dari tumbuhan dan terdapat dalam semua sel tumbuhan. Dalam kayu itu sendiri, molekul panjang selulosa terletak dalam baris-baris paralel untuk membentuk serat-serat kayu, serat-serat itu terikat bersama-sama oleh zat organik yang lengket yang disebut lignin.

1. Kertas
       Dalam membuat kertas, kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium bisulfit atau bahan kimia lain untuk melarutkan ligninnya. Selulosa itu diambil dengan penyaringan, diputihkan dengan klor atau hidrogen peroksida, H$_2$O$_2$ dan kemudian diberi bobot, diukur, dan dilewatkan penggulung menjadi lembaran.

2. Rayon
       Kebanyakan rayon dibuat dengan proses viscose. Selulosa murni diperoleh dari kayu dengan proses yang diuraikan di atas dan diolah dengan natrium hidroksida dalam air dan karbon disulfida, cairan kental mirip sirup itu disebut viscose. Setelah diperam dan disaring, viscose dipaksa menerobos lubang-lubang dari suatu alat pintal kecil ke kolam asam sulfat. Cara ini mengendapkan selulosa sebagai benang-benang sinambung yang dikumpulkan dan dipuntir menjadi benang rayon.

3. Selulosa Nitrat dan Selulosa Asetat
       Tiap satuan glukosa dalam sebuah molekul selulosa mengandung tiga gugus hidroksil. Bila selulosa bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan hadirnya asam sulfat, satu, dua, atau tiga gugus hidroksil ini akan diganti dengan gugus nitrat, -ONO$_2$, sehingga terbentuk ester selulosa nitrat. Jika selulosa diolah dengan asam asetat dan asam sulfat, atau dengan anhidrida asetat, gugus hidroksil digantikan oleh gugus asetat dan terbentuk selulosa asetat. Ini digunakan untuk pembuatan rayon asetat dan film potret. (Keenan, dkk, 1999: 419 - 420)


reaksi pengenalan karbohidrat
1. Uji Molisch
       Dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspense karbohidrat, kemudian asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.

2. Gula Pereduksi
       Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.

3. Uji Iodin        Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru-ungu untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.

       Demikian pembahasan materi Selulosa dan Reaksi Pengenalan Karbohidrat. Demikian materi yang berkaitan dengan karbohidrat. Untuk mempelajari materi lainnya, silahkan teman-teman lihat linknya pada artikel "karbohidrat secara umum".

Hidrolisis Disakarida dan Polisakarida

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Hidrolisis Disakarida dan Polisakarida. Pemecahan (hidrolisis) molekul gula, pati, dan selulosa yang kompleks menjadi molekul monosakarida mudah dilakukan dalam laboratorium dengan cara mendidihkan larutan atau suspensi karbohidrat dengan larutan encer asam. Maltosa, pati, dan selulosa hanya membentuk glukosa pada hidrolisis sempurna.

Sukrosa menghasilkan fruktosa dan glukosa sama banyak dalam hidrolisis.

         Karena sukrosa memutar cahaya terpolarisasi ke kanan dan campuran hidrolisis itu memutar ke kiri, maka campuran glukosa-fruktosa yang dihasilkan disebut gula inversi. Campuran ini lebih manis daripada sukrosa dan juga tidak mudah mengkristal, bahkan di dalam larutan pekat sekalipun, sehingga lebih disukai daripada sukrosa untuk membuat kembang gula dan selai.

         Dalam membuat selai, asam-asam dari buah mengkatalisis hidrolisis sukrosa menjadi gula inversi. Karena itu penting untuk menambahkan seluruh gula pada awal pembuatan. Dalam pembuatan kembang gula, susu mentega (sisa susu setelah mentega diambil), cuka, atau krim tartar kadang-kadang ditambahkan sebagai katalis asam untuk hidrolisis itu.

       Demikian pembahasan materi Hidrolisis Disakarida dan Polisakarida dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan karbohidrat yaitu Selulosa dan reaksi pengenalan karbohidrat.

Polisakarida

         Blog KoKim - Polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim pencernaan.

         Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida.

         Polisakarida dengan satuan monosakaridanya gula pentose (C$_5$H$_{10}$O$_5$) maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai pentosan (C$_5$H$_8$O$_4$)$_x$. Adapun jika satuan monosakaridanya adalah gula heksosa (C$_6$H$_{12}$O$_6$) maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai heksosan (C$_6$H$_{10}$O$_5$)$_x$.

         Beberapa polisakarida mempunyai nama trivial yang berakhiran dengan -in misalnya kitin, dekstrin, dan pektin. Berikut beberapa polisakarida yang penting.

1). Pati
       Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan $\alpha$ - glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta rantai molekulnya lurus atau bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan $\alpha$ -(1,4)-d-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan $\alpha$ -(1,4)-d-glukosa sebanyak 4-5% dari berat total. Perhatikan struktur amilosa berikut.

       Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia, contohnya pada beras. Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Beras ketan praktis tidak ada amilosanya (1 - 2%), sedang beras yang mengandung amilosa lebih besar dari 2% disebut beras biasa atau beras bukan ketan. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu:
(1). beras dengan kadar amilosa tinggi 25 - 33%;
(2). beras dengan kadar amilosa menengah 20 - 25%;
(3). beras dengan kadar amilosa rendah (9% - 20%); dan
(4). beras dengan kadar amilosa sangat rendah (< 9%).


2). Selulosa
       Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersamasama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses pematangan, penyimpanan, atau pengolahan, komponen selulosa dan hemiselulosa mengalami perubahan sehingga terjadi perubahan tekstur. Perhatikan struktur selulosa berikut.

       Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus $\alpha$ -(1,4)-d-glukosa. Perbedaan selulosa dengan amilosa adalah pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa oleh enzim selobiose, yang cara kerjanya serupa dengan $\beta$ -amilase, akan menghasilkan dua molekul glukosa dari ujung rantai. Pada penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak mengandung selulosa, lignin, serta mineral Na dan K yang mempunyai daya saponifikasi. Selulosa dalam sekam padi dapat dipergunakan untuk makanan ternak, tetapi kandungan ligninnya harus dihilangkan terlebih dahulu, biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, misalnya Taiwan, telah diusahakan untuk melarutkan lignin dengan NH$_4$OH sebagai pengganti KOH. Penambahan NH$_4$OH ini mempunyai keuntungan berupa penambahan sumber N dalam makanan ternak. Di samping itu NH$_4$OH harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan KOH.

       Selulosa sebagai bahan pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya selulosa diambil dengan penyaringan. Kegunaan selulosa yang lain adalah sebagai bahan benang rayon.

3). Hemiselulosa
       Bila komponen-komponen pembentuk jaringan tanaman dianalisis dan dipisah-pisahkan, mula mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal adalah hemiselulosa. Hemiselulosa terdiri dari selulosa dan senyawa lain yang larut dalam alkali. Dari hasil hidrolisis hemiselulosa, diperkirakan bahwa monomernya tidak sejenis (heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang utama adalah d-xilosa, pentosa dan heksosa lain.

       Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi rendah dan mudah larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedangkan selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa tidak mempunyai serat-serat yang panjang seperti selulosa, dan suhu bakarnya tidak setinggi selulosa.

4). Pektin
a) Senyawa Pektin
       Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pectin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamella tengah (midle lamella).
       Senyawa-senyawa pektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan $\beta$ - (1,4)-glukosida. Asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa. Pektin terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan anggur. Kandungan pectin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi. Bagian kulit (core) dan albeda (bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk lebih banyak mengandung pektin daripada jaringan perenkimnya.
       Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses pematangan terjadi proses dimetilasi pektin dan ini menguntungkan untuk pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut atau sempurna akan menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel berkurang.

b). Gel Pektin
       Pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil telah termetilasi (derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang baik maka ester metil harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.

5) Glikogen
       Glikogen merupakan "pati hewan" banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam air (pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin akan menghasilkan warna merah. Senyawa yang mirip dengan glikogen telah ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri. Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui karena sejak lama orang berpendapat bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.

       Glikogen merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama dengan struktur molekul amilopektin. Glikogen mempunyai banyak cabang (20 - 30 cabang) yang pendek dan rapat. Glikogen mempunyai berat molekul (BM) sekitar 5 juta dan merupakan molekul terbesar di alam yang larut dalam air. Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen disimpan dalam hati hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi glukosa. Glikogen dipecah menjadi glukosa dengan bantuan enzim yaitu fosforilase.

       Demikian pembahasan materi Polisakarida dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca penggolongan karbohidrat lainnya yaitu monosakarida dan oligosakarida.

Oligosakarida

         Blog KoKim - Penggolongan pertama karbohidrat adalah monosakarida yang sudah kita bahas. Kita lanjutkan pembahasan jenis kedua dari karbohidrat yaitu oligosakarida. Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida.
a. Disakarida : terbentuk dari dua monosakarida.
b. Trisakarida : terbentuk dari tiga monosakarida.
c. Tetrasakarida : terbentuk dari empat monosakarida.

         Senyawa oligosakarida yang paling penting adalah senyawa disakarida. Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida melalui reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi melibatkan gugus -OH dari atom C anomerik pada monosakarida pertama, dengan suatu gugus -OH yang terikat pada suatu atom C dari monosakarida kedua dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen antara atom C anomerik dengan atom O.

Perhatikan contoh berikut.









Berdasarkan reaksi di atas, dapat kita ketahui bahwa rumus umum disakarida adalah C$_{12}$H$_{22}$O$_{12}$. Contoh disakarida yang penting adalah:
*). laktosa yang terbentuk dari glukosa dan galaktosa;
*). sukrosa, yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa; dan
*). maltosa yang terbentuk dari glukosa dan glukosa.

       Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun atas dua satuan monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida. Mari kita bahas satu per satu senyawa yang termasuk dalam disakarida.

$\clubsuit \, $ Laktosa
       Laktosa merupakan disakarida alamiah yang dijumpai hanya pada binatang menyusui. Air susu sapi dan manusia mengandung sekitar 5% laktosa. Laktosa diperoleh secara komersial sebagai hasil samping pabrik keju. Hidrolisis laktosa dengan enzim laktase akan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Berikut ini adalah struktur dari laktosa:

$\clubsuit \, $ Sukrosa
       Disakarida sukrosa adalah gula pasir yang kita kenal sehari-hari. Selain terdapat pada tebu dan bit, sukrosa juga ditemukan pada tumbuhan lain seperti buah nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase, sukrosa akan terpecah dan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa digunakan sebagai zat pemanis secara langsung dan untuk mengawetkan buah dalam kaleng. Berikut ini struktur dari sukrosa:

$\clubsuit \, $ Maltosa
       Gula ini merupakan disakarida utama yang diperoleh dari hidrolisis pati. Hidrolisis maltosa dengan enzim maltase akan menghasilkan dua molekul glukosa. Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis daripada laktosa, tetapi kurang manis daripada sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk). Berikut adalah struktur dari maltosa:

       Sedangkan senyawa trisakarida terdiri dari 3 monosakarida seperti Rafinosa. Rafinosa adalah suatu trisakarida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Sifat-sifat disakarida antara lain sebagai berikut.
1). Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi, sedangkan laktosa dan maltosa adalah gula pereduksi karena dapat mereduksi larutan Fehling. Dan hal ini disebabkan pada laktosa dan maltosa masih menyisakan satu gugus hemiasetal bebas yang merupakan gugus pereduksi. Adapun sukrosa merupakan gula pereduksi karena pembentukan sukrosa melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiasetal fruktosa, sehingga tidak memiliki gugus pereduksi.
2). Mempunyai rasa manis
3). Larut dalam air.
4). Mengalami hidrolisis menjadi dua monosakarida yang sejenis ataupun berlainan.

       Demikian pembahasan materi Oligosakarida dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan penggolongan karbohidrat yaitu monosakarida dan polisakarida.

Penggolongan Karbohidrat

         Blog KoKim - Setelah mempelajari materi struktur karbohidrat pada artikel sebelumnya, kita akan lanjutnya pembahasan tentang karbohidrat yaitu penggolongan karbohidrat. Penggolongan karbohidrat atau sakarida umumnya didasarkan pada jumlah atom C yang dikandungnya. Berikut ini jenis-jenis sakarida: Monosakarida, Oligosakarida, dan Polisakarida. Submateri pertama yang kita bahas adalah monosakarida.

         Monosakarida adalah senyawa karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida terdiri dari glukosa, fruktosa, galaktosa, xilosa dan ribosa. Senyawa oligosakarida terdiri dari disakarida, trisakarida dan tetrasakarida. Sedangkan polisakarida mempunyai molekul yang lebih besar dan juga lebih kompleks, seperti amilum, dan selulosa.

Monosakarida dapat digolongkan berdasarkan berikut.
a). Jumlah Atom Karbon
Berdasarkan jumlah atom karbon (C), monosakarida dibedakan seperti dalam tabel berikut. Perhatikan juga nama monosakarida-monosakarida tersebut.

b). Gugus Karbonil atau Gugus Keton yang Terikat
         Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut aldosa sedangkan monosakarida yang mengandung satu gugus keton disebut ketosa. Tata nama monosakarida ini sama dengan penamaan monosakarida berdasarkan jumlah atom karbonnya, hanya ditambahkan awalan aldosa (mengandung aldehida) dan keto (mengandung keton). Contohnya adalah heksosa yang mengandung aldehida dinamakan aldoheksosa dan yang mengandung keton dinamakan ketoheksosa.
Contoh monosakarida yang mengandung aldehida yaitu glukosa (aldoheksosa). Adapun contoh monosakarida yang mengandung keton adalah fruktosa (ketoheksosa).

Monosakarida diklasifikasikan ke dalam aldosa dan ketosa. Senyawa yang tergolong monosakarida diantaranya sebagai berikut:
1. Glukosa
       Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Glukosa merupakan monosakarida yang terpenting, kadang-kadang disebut gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam buah anggur), atau dekstrosa (karena memutar bidang polarisasi ke kanan). Glukosa digunakan makhluk hidup sebagai sumber energi. Glukosa relatif kurang manis dibandingkan sukrosa, tetapi lebih manis daripada xilosa.

2. Fruktosa
       Fruktosa disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, madu, maupun dalam sukrosa. Fruktosa merupakan gula termanis dengan kadar kemanisan 173,3. Fruktosa merupakan contoh monosakarida yang mengandung keton.

3. Galaktosa
       Galaktosa terdapat dalam disakarida laktosa dalam keadaan terikat dengan glukosa. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada xilosa, tetapi lebih manis daripada laktosa. Gula ini kurang larut dalam air.

4. Xilosa
       Xilosa tidak terdapat bebas di alam, tetapi dapat diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu. Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan oleh suatu kelainan pada metabolisme karbohidrat. Kondisi seseorang yang demikian disebut pentosuria. Xilosa mempunyai tingkat kemanisan lebih tinggi dibandingkan dengan maltosa.

5. Ribosa
       Ribosa adalah monosakarida yang membentuk sebagian kerangka polimer dari asam-asam nukleat.
Berikut ini adalah struktur monosakarida:

       Demikian pembahasan materi Penggolongan Karbohidrat dan contoh-contohnya. Untuk penjelasan jenis karbohidrat lainnya, silahkan baca pada artikel Oligosakarida, dan Polisakarida.

Struktur Karbohidrat

         Blog KoKim - Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus -OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik.

         Struktur karbohidrat dapat dilihat menurut rumus fischer, rumus Haworth, aktivitas optik, konfigurasi molekul, dan sistem kursi.

1. Rumus Fischer
       Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro ($d$) dan levo ($l$). Biasanya huruf $d$ atau $l$ ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk $l$ merupakan bayangan cermin dari bentuk $d$. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan $d$ dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan $l$.
Perhatikan contoh berikut.
Secara umum dapat dituliskan sebagai:

Contoh:

         Meskipun terdapat bentuk $d$ dan $l$, tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk $d$, dan jarang sekali dalam bentuk $l$ , kecuali $l$-fruktosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam terdapat dalam bentuk $l$ ialah $l$-arabinosa dan $l$-xilosa, yang terdapat pada urin penderita pentosuria.

         Fischer menggunakan ($d$) untuk menyatakan konfigurasi ($+$) gliseraldehida, dengan gugus hidroksil di sebelah kanan; enantiomernya dengan gugus hidroksil di sebelah kiri, ditetapkan sebagai $l$ ($-$) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.

2. Rumus Proyeksi Howarth
         Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180$^\circ$ tetapi 109,5$^\circ$. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.

         Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang. Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth.

Perhatikan cara penulisan Howarth untuk beberapa gula sederhana berikut ini:

3. Aktivitas Optik
       Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau $d$ (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda - atau $l$ (levo).

4. Konfigurasi Molekul
a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kanan.
b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kiri.

5. Sistem Kursi (Contur Motional Formula)
       Sistem kursi hampir sama dengan proyeksi Howarth. Pada bentuk $\alpha$ , gugus OH pada atom karbon nomor satu berada di bawah bidang, sedangkan pada bentuk $\beta$ letak gugus OH di atas bidang.
Perhatikan contoh struktur monosakarida berdasarkan sistem kursi berikut:

Sifat d-d-g lukosa berbeda dengan $\beta$-d-glukosa. Rumus proyeksi Howarth lebih banyak digunakan daripada cara kursi, karena lebih mudah penulisannya.

       Demikian pembahasan materi Struktur Karbohidrat dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan karbohidrat yaitu penggolongan karbohidrat.

Karbohidrat Secara Umum

         Blog KoKim - Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan kita peroleh dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Protein dan lemak juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang terutama merupakan sumber energi bagi tubuh. Pada artikel ini kita akan membahas tentang karbohidrat secara umum.

         Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut fotosintesis yang secara garis besar reaksinya dapat dituliskan sebagai:

         Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan atom hidrogen dan oksigen adalah 2:1.

         Karbohidrat adalah golongan senyawa organik yang terjadi secara alamiah dan berjumlah terbanyak. Potensi karbohidrat di wilayah Indonesia tersebar hampir merata. Hal ini karena iklim Indonesia yang cocok untuk tanaman penghasil karbohidrat. Misal padi banyak dihasilkan di Pulau Jawa, Propinsi Riau, Sumatra Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Jagung dihasilkan di Propinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Pulau Jawa. Adapun sagu dihasilkan di Propinsi Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, dan Riau.

         Istilah karbohidrat diciptakan oleh ahli kimia Perancis pada abad ke-19, dengan memperhatikan bahwa senyawa karbon ini terdiri dari hidrogen dan oksigen. Senyawa ini dijuluki hydrates de carbon atau karbohidrat. Karbohidrat disebut juga dengan sakarida. Karbohidrat yang paling sederhana adalah gula. Gula yang paling sederhana adalah monosakarida. Gula yang tersusun dari dua unit sakarida dinamakan disakarida. Adapun karbohidrat kompleks yang terdiri atas banyak unit monosakarida disebut polisakarida.

Adapun submateri yang akan kita bahas yang berkaitan dengan karbohidrat yaitu :
*). Struktur karbohidrat
*). Penggolongan karbohidrat
*). Oligosakarida
*). Polisakarida
*). Hidrolisis disakarida dan polisakarida
*). Selulosa dan reaksi pengenalan karbohidrat.

       Demikian pembahasan materi Karbohidrat Secara Umum dan contoh-contohnya. Untuk pembahasan lebih mendetail, teman-teman bisa langsung mengikuti link submaterinya di atas. Semoga bermanfaat. Terima kasih.